Tidak ditemukan secara eksplisit tentang doktrin-doktrin dalam ajaran Rastafarian. Karena Rastafarian bukanlah suatu agama melainkan adalah sebuah jalan hidup/pilihan hidup. Namun demikian, sebagian besar gambaran tentang Rastafarian dapat dilihat berdasarkan penafsiran dan pemahaman masing-masing individu para penganut Rastafarian tanpa merusak rasa persaudaraan antar Rastafarian.
H.I.M. Haile Selassie. Mereka percaya bahwa Kaisar Haile Selassie dari Ethiopia adalah Allah yang menjelma, Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan yang disebutkan dalam Wahyu 5:5. Sementara di satu pihak penobatan Selassie dipandang sebagai kedatangan Kristus yang kedua kali, dan kejadian-kejadian seperti misalnya Perang Italia-Ethiopia Kedua dipandang sebagai penggenapan atas nubuat-nubuat Alkitab dan khususnya Wahyu, ada juga pengharapan bahwa Selassie akan menyerukan hari penghakiman, ketika ia membawa pulang anak-anak Israel yang telah hilang (kaum kulit hitam yang dibawa keluar dari Afrika pada masa perdagangan budak) untuk hidup bersamanya dalam perdamaian, cinta-kasih dan keserasian yang sempurna di Bukit Sion di Afrika. Bukit Sion bukanlah sebuah tempat, tetapi kaum Rasta percaya bahwa mereka akan hidup di sana bersama Selassie dalam pengertian fisik. Di sana mereka tidak akan pernah mati.
“Aku dan aku” adalah suatu konsep ungkapan yang menekankan pada konsep keesaan. Bahwa dalam hidup ini tidak ada orang yang istimewa atau lebih distimewakan dari orang lain semuanya sama. Lebih lanjut diartikan bahwa Tuhan ada dalam semua manusia. Itulah mengapa pengikut ajaran Rastafarian menggunakan kata “Aku dan aku” sebagai ganti kita atau kamu dan aku.
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar